Pembangunan pertanian sekarang ini dituntut
untuk menyediakan produk pertanian dalam jumlah dan kwalitas yang cukup serta
penyediaan dalam kurun waktu sepanjang musim. Hal ini menjadikan tantangan tersendiri bagi
kelompok tani Tani Karya desa Adirejawetan Kec. Adipala dalam
mengaktualisasikan budidaya komoditas terutama tanaman padi.
Dengan adanya
kesuburan tanah yang semakin menurun, serta sistem pengairan yang kurang baik, sehingga menurunkan
tingkat produksi, maka sangat diperlukan adanya suatu inovasi teknologi
pertanian yang dapat mengembalikan kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia
maupun biologi.
Beberapa inovasi
yang sudah dilakukan dan dapat menjadi solusi adalah pemberian pupuk organik, dan
perbaikan saluran irigasi. Hal ini selaras
dengan kelompok tani yang merupakan sebagai wadah bagi para petani untuk belajar, mencari informasi,
serta sebagai penghubung antar petani dengan pemerintah. Dengan penerapan teknologi diharapkan produksi
pertanian dan kesejahteraan anggota kelompok
tani dapat meningkatkan serta tercapainya swasembada pangan berkelanjutan
khusunya di wilayah Kec. Adipala.
Gayung bersambut sesuai program
kelompok yang sudah dimusyawarahkan bersama dengan penyuluh THL Ruswanto, dalam
mt sadon ini poktan Tani Karya berkesempatan melakukan kerjasama kemitraan
dengan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) JKT.
Adapun paket yang diberikan dari Batan
sesuai pengajuan proposal yang diajukan
kelompok yaitu benih padi 450 kg (varietas inpari sidenuk label ungu sebanyak 400 kg dan 50 kg variteas
mugibat label putih sebanyak 50 kg),
pupuk urea, sp 36 dan kcl, herbisida, insektisida serta penambahan Bio Nutrisi
Sari Alami. Dan paket ini merupakan paket dari awal pengolahan tanah hingga
proses panen dan processing dengan nilai total sebesar 10 jt rupiah.
Dalam usahanya bercocok tanam ini, tentunya
tak luput dari adanya gejala atau serangan OPT. Kegiatan yang selalu dan sudah
terjadwal dikelompok yaitu gerakan pengendalian hama tikus melalui gropyokan secara
swadaya yang dibantu mahasiswa KKN dari STPP Magelang dan Slamet Riyadi selaku petugas OPT Kec Adipala mewanti-wanti betul
dalam program kemitran ini, hal yang perlu di waspadai dalam musim sadon ini
yaitu serangan hama sundep beluk dan penyakit kresek. Sementara itu Koord
penyuluh Supriyono, SP menyambut
baik mengingat tidak semua kelompok di Kab Cilacap bisa berkesempatan melakukan
kerjasama kemitraan dengan batan, selain itu juga kemitraan ini harapan kedepannya
bisa terus berjalan untuk dilanjutkan
kembali dengan kelompok yang berbeda dan varietas padi yang terbaru. “Sisi
positif lainnya, selaian didalamnya ada Diseminasi informasi tekhnologi
pertanian, juga menjadikan kelompok tani Tani Karya bisa melakukan penangkaran
benih dalam skup kelompok yang nantinya bisa menjadikan pemasukan kas kelompok dalam
melakukan penjualan benih bagi petani atau kelompok tani lain yang berminat
menanamnya” pungkasnya.
gropyokan
tikus
Sedangkan Rasno sebagai ketua kelompok menyampaikan rasa terimaksihnya kepada
BP Adipala yang telah banyak membantu program ini. “Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bpk Asrori dari Batan, Bpk Supriyono dkk di BP Adipala
yang sudah banyak membantu dari awal pembuatan proposal, pengawalan dari awal
hingga terlaksananya ubinan ini serta gethok tularnya ke petani/kelompok lain
dalam membantu memasarkan benih mugibat ini lewat jalur benih antar lapang
(jabal), semoga bisa membantu dalam pemupukan dan kas kelompok ini kedepannya”.
Adapun rangkaian dari kegiatan ini,
untuk mengetahui perkiraan hasil dari varietas mugibat label putih ini sebelum
dilakukan pemananen, kelompok tani beserta BP Adipala melakukan kegiatan ubinan (26/8) yang dihadiri koramil Adipala yang dipimpin langsung kapten Thomas dan babinsa
Adirejawetan Serda Sukarman. (Siroes THL)