H
|
ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang
ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya Adipala. Berbagai upaya sudah dilakukan
melalui pengendalian sepray secara swadaya baik itu secara spot2 atau individu.
Penyebarannya yang cukup cepat melalui angin mengakibatkan areal pertanaman
padi yang baru berumur 30-40 hst cukup mengkhawatirkan sebagian besar petani Desa Pedasong. Hal ini juga didasari musim
tanam 1 2019/2020 yang cukup telat dibandingkan dengan wilayah Adipala lainnya
yang sudah memasuki panen dan sebagian besar tanaman padi sudah menguning.
Kebiasaan petani yang umumnya
menanam padi varietas Logawa dan Ciherang juga cukup mempengaruhi menyebarnya serangan
opt wereng coklat ini. Hal ini pulalah yang medorong Pemerintah Desa mengadakan
sepray massal di sekitar areal embug desa pada hari sabtu 14 dan rabu 18 Maret
2020. Sepray massal dengan insektisida Applaud, Buprosida bantuan Dinas
Pertanian Cilacap, dan Lab PHP Jatilawang Banyumas cukup efektif untuk
mengendalikan penyebaran wereng coklat, terutama telur wereng.
Dalam gerakan pengendalian opt
wereng ini hadir dari petugas POPT Kec Adipala, PPL dan juga Kepala Desa. “Wereng merupakan hama
dengan perkembangbiakannya yang cukup
cepat, manakala kita tidak selektif menentukan insektisida yang tepat dan
cepat, akan berakibat parah pada tanaman padi. Wereng dewasa akan mampu
bertelur hingga 11. 1 telur bisa menetas samapi
600 wereng, selang 7-10 hari
wereng betina dewasa bisa bertelur kembali. Cara kerja insek applaud/buprosida
ini besifat ovidal/tembus jaringan, imbasnya terhadap telur wereng akan
mematikan sehingga tidak akan mampu untuk menetas. Terkait insektisida yang
banyak dijumpai dipasaran, hindari penggunaan insek berbahan aktig/golongan
peretoid dikarenakan bahan aktif tersebut sifatnya
yang panas sehingga memicu percepatan telur pada hama tsb. Selalu gunakan insektisida yang berbahan aktif Imidakloprid, Buprofezin, BBMC. Untuk penyemprotan diarahkan pada bagian pangkal batang tanaman padi,dengan volume tinggi dan merata (berbentuk kabut). terang
Slamet Riyadi selaku petugas POPT.
Dalam kegiatan sepray ini juga ditambahkan dengan larutan kapur. Selain
berfungsi untuk menatralisir pH air,
kandungan kapur yang mengandung Calsium
mampu memecah molekul menjadi sempurna yang ada pada bahan pembawa
pestisida. Sehingga efek ke tanaman padi menjadi kuat struktur batangnya.
Pemanfaatan tanaman refugia juga
cukup penting bagi tanaman padi dalam menekan populasi wereng. “Disamping menambah keindahan di areal
persawahan, tanaman bunga missal tanaman bunga matahari, tanaman bunga kertas,
tanaman kenikir juga berfungsi sebagai
pelindung, sumber makanan bagi paratosoid, predator yang dapat memangsa hama
padi” sambung Ruswanto PPL Desa Pedasong. Siroes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar