Minggu, 01 Mei 2016

PTT PADI DALAM MENDUKUNG PROGRAM UPSUS PAJALE PADI


PTT merupakan cara budidaya tanaman padi yang baik untuk memperoleh hasil dan keuntungan yang lebih tinggi dengan menerapkan beberapa tekhnologi tepat lokasi secara terpadu
Terpadu apabila :
Ø  terdapat kesesuaian antara tekhnologi dengan kondisi lahan yang ada
Ø  terdapat kesesuaian antara tekhnologi yang diterapkan dengan kemampuan petani
Ø  ada keterkaitan antara satu tekhnologi  daya tekhnologi lainnya
Selain itu juga PTT merupakan program pengembangan intensifikasi padi sawah melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu yang perlu dilakukan karena dalam kurun lima tahun terakhir produktivitas padi secara  nasional maupun regional  mengalami penurunan. Pendekatan PTT akan berhasil jika dalam pelaksanaannya, inovasi yang dianjurkan menerapkan komponen tekhnologi produksi.
Komponen Tekhnologi PTT:
A.   Komponen Tekhnologi Dasar
-       Komponen yang memiliki peran penting dalam peningkatan hasil
-       Komponen ini sangat di anjurkan untuk diterpakan semua
1.    VARIETAS UNGGUL BARU
§ Memiliki potensi hasil tinggi
§ Memiliki ketahanan H/P tertentu
§ Memiliki ketahanan terhadap cekaman kondisi lingkungan tertentu
§ Memiliki sifat khas tertentu
§ Mengikuti permintaan pasar
2.    BENIH BERMUTU
-   Benih harus berlabel
-   Memiliki daya tumbuh baik >95%
-   Selain bermutu juga benih perlu:
   a)    Diseleksi melalui perambangan dengan larutan garam atau pupuk ZA 3 %
   b)  Diberi perlindungan pestisida (b/a FiproNil) utk antisipasi hama dan penyakit
       Prinsip pesemaian untuk memberikan bibit yang baik :
       *) Gunakan pupuk organik 2 Kg/m²
      *) Persemaian  berukuran 1/20 – 1/25 luas areal tanam dg penyebaran benih di        perjarang
3.    PENINGKATAN POPULASI TANAM DENGAN JAJAR LEGOWO
       Tujuan sistem jajar legowo :
a. Merekayasa seola-olah ada barisan tanaman seperti tanaman pinggir galengan .
b.    Meningkatkan populasi tanam 10-25%
c. Memudahkan dlm pemeliharaan tanaman (pemupukan penyiangan, pengamatan H/P)

4.    PEMUPUKAN BERIMBANG
Prinsipnya adalah spesifikasi loaksi dantepat waktu
DOSIS  PERMENTAN  No.04 / ot.140 / 4 / 2007
*) urea         : 100 – 200 Kg/Ha
*) NPK          : 300 – 350 Kg/Ha
Atau
*) urea         : 250 - 350 Kg/Ha
*) sp36         : 100 – 150 Kg/Ha
*) Kcl           : 50 – 100 Kg/Ha
Pemupukan berimbang bisa juga mengacu pada bagan warna daun/BWD bisa juga  dengan PUTS
5.    PEMBERIAN PUPUK ORGANIK
Manfaat penggunaan pupuk organik :
-       Memperbaiki kondisi fisik , kimia, biologi tanah
-       Menyehatkan tanaman
-       Mengurangi penggunaan pupuk kimia
Beberapa sumber pupuk oragnik:
a.    Pupuk kandang (kohe)
b.    Limbah pertanian (jerami)
c.    Limbah non pertanian ( serbuk gergaji dll)
d.    Pupuk organic cair
6.  PENGENDALIAN OPT DENGAN TEKNIK PHT
Prinsip dasar pengendalian hama penyakit secara terpadu :
-       Identifikasi secara pasti jenis dan populasi hama penyakit
-       Memperkirakan tingkat serangan
-       Mengusai tekhnik pengendalian
Beberapa tekhnik dan tahapan pengendalian h/p terpadu :
a.        Kenali varietas yang tahan terhadap h/p
b.        Upayakan tanaman sehat sejak dari bibi
c.        Kendalikan secara bertahap dengan: Fisik dan mekanis, Hayati (parasit),               Semi kimia (feromon), Pestisida Kimia
Hama yang sering menyerang :
1.  Wereng menyerang pad  fase vegetative dan generative (primordia sampai pemasakan)           
2.    Penggerek batang padi menyerang pada fase persemaian, vegetative dan generative (primordia sampai pembungaan)
3. Tikus menyerang pada fase persemaian, vegetative, generative (primordia, pembungaan, pemasakan, panen, pasca panen)
4.    Keong
5.    Walang sangit
Penyakit yang sering menyerang :
1.    Penyakit Blast
2.    Penyakit Kresek /hawar daun bakteri
3.    Penyakit hawar pelepah daun
4.    Penyakit tungro
5.    Penyakit bercak daun
B.   Komponen Tekhnologi Penunjang
-       Komponen yang memilki peran dalam menunjang dan memantapkan penerapan  komponen tekhnologi dasar
-   Komponen itu sebaiknya diterapkan berdasarkan pemilihan komponen dasar   disesuaikan kondisi setempat
1.    Pengolahan tanah tepat
-       Disesuaikan dengan kondisi tanah dan ketersediaan pengairan
-       Lakukan dengan 2x pembajakan dan 1x perataan / penggaruan
-       Olah tanah singkat apabila tenaga dan waktu tidak memungkinkan
2.    Tanam bibit muda
-       Tanaman lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan (nglilir)
-       Perakaran lebih dalam sehingga tahan terhadap kerebahan
-       Meningkatkan persentase gabah isi
-       Meningkatkan peluang tercapainya potensi hasil dari suatu varietas
3.    Tanam bibit 1-3 perlubang
-       Mengurangi persaingan  antar bibit dalam 1 rumpun
-       Memaksimalkan pencapaian jumlah anakan
-       Memaksimalkan peluang terjadinya potensi hasil suatu varietas
-       Dapat menghemat penggunaan benih
4.    Pengairan berselang
a.    Memperbaiki kondisi udara didaerah perakaran
b.    Mengeluarkan gas-gas beracun
c.    Meningkatkan efesien pemupukan
d.    Meningkatkan persentase isi gabah
e.  Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus
5.    Penyiangan dengan gasrok
-       Mematikan gulma sampai ke perakaran
-       Menghemat tenaga
-       Merangsang pertumbuhan tanaman
-       Memperbaiki kondisi udara didaerah perakaran
6.    Panen dan Pasca panen
Panen dilakukan sebaiknya setelah sebagian besar 90 – 95% gabah telah bernas dan menguning



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...