Wereng coklat merupakan hama yang sering menyerang di pertanaman sawah Desa Adirejakulon di tiap musimnya. Kebiasan petani yang selalu menanam varietas HT atau logawa merupakan faktor memicunya adanya serangan wereng. Meskipun tidak melupakan peran penyuluh dan THL yang selalu mensosialisasikan dan mengingatkan petani dan kadang tani dalam menerapkan varietas tahan ditiap musimnya ( Membrano, cigeulis, cimelati dsb ) pada setiap kesempatan baik itu kegiatan pertemuan rutin gapoktan, asoisasi gapoktan, anjangsana dan kunjungan lapang di lahan.
Dasar dari gerakan penyemprotan massal hama Wereng coklat pada hari sabtu 27 Feb 2016 adalah surat pengajuan permohonan pestisda dari gapoktan Sri Martani No : 521.42/04/G/II/2016 dan hasil kesepakatan petani, kelompok tani, pemdes Adirejakulon, Penyuluh THL dan pengurus Gapoktan saat kegiatan rutinan bulanan gapoktan di tempat Bp Basuki HS rt 02 rw 02 pada tgl 21 Feb 2016.
Hadir dalam kegiatan semprot massal tersebut dari petugas POPT Kec Adipala Bp Slamet Riyadi, Babinsa Adirejkulon Serda Sutarman, pemerintah desa Adirejakulon, pengurus gapoktan dan kelompok tani, penyuluh THL setta petani. Dalam kesempatan tersebut Bp Slamet Riyadi menekankan bahwa gerakan semprot wereng hendaknya dilakukan secara bersama-sama, penyemprotan pada pangkal batang tanaman padi (sebelumnya dilakukan pembiakan tanaman padi antar barisan ) dan hindari penggunaan pestisida kimia yang berbahan aktif peretroid dikarenakan bahan aktif tersebut sifatnya panas yang memicu percepatan telur pada hama tsb. Adapun untuk mengendalikan telur wereng sebelum menetas dianjurkan kepada petani untuk menanam tanaman bunga-bungaan semisal tanaman matahari, tapak dara atau tanaman bunga yang mengeluarkan madu. Tanaman bunga-bungaan tersebut berguna sebagai parasitoid inang atau telur.
Dalam aplikasi tersebut juga selang 3 hari setelah penyemprotan untuk diperiksa kembali lahan tanaman padi, lakukan penyemprotan setelah 7-10 hari setelah penyemprotan pertama apabila masih ditemukan populasi wereng ditanaman.
Dasar dari gerakan penyemprotan massal hama Wereng coklat pada hari sabtu 27 Feb 2016 adalah surat pengajuan permohonan pestisda dari gapoktan Sri Martani No : 521.42/04/G/II/2016 dan hasil kesepakatan petani, kelompok tani, pemdes Adirejakulon, Penyuluh THL dan pengurus Gapoktan saat kegiatan rutinan bulanan gapoktan di tempat Bp Basuki HS rt 02 rw 02 pada tgl 21 Feb 2016.
Hadir dalam kegiatan semprot massal tersebut dari petugas POPT Kec Adipala Bp Slamet Riyadi, Babinsa Adirejkulon Serda Sutarman, pemerintah desa Adirejakulon, pengurus gapoktan dan kelompok tani, penyuluh THL setta petani. Dalam kesempatan tersebut Bp Slamet Riyadi menekankan bahwa gerakan semprot wereng hendaknya dilakukan secara bersama-sama, penyemprotan pada pangkal batang tanaman padi (sebelumnya dilakukan pembiakan tanaman padi antar barisan ) dan hindari penggunaan pestisida kimia yang berbahan aktif peretroid dikarenakan bahan aktif tersebut sifatnya panas yang memicu percepatan telur pada hama tsb. Adapun untuk mengendalikan telur wereng sebelum menetas dianjurkan kepada petani untuk menanam tanaman bunga-bungaan semisal tanaman matahari, tapak dara atau tanaman bunga yang mengeluarkan madu. Tanaman bunga-bungaan tersebut berguna sebagai parasitoid inang atau telur.
Dalam aplikasi tersebut juga selang 3 hari setelah penyemprotan untuk diperiksa kembali lahan tanaman padi, lakukan penyemprotan setelah 7-10 hari setelah penyemprotan pertama apabila masih ditemukan populasi wereng ditanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar