Minggu, 06 Desember 2015

PTT KEDELAI





Prinsip utama penerapan PTT Kedelai
1.    Partisipatif
Petani berperan aktif memilih dan menguji tekhnologi yang sesuai dengna kondisi setempat
2.    Spesifik lokasi
Kesesuaian tekhnologi dengan lingkungan fisik, sosial-budaya dan ekonomi setempat
3.    Terpadu
Sumberdaya tanaman, tanah dan air dikelola dengan baik secara terpadu
4.    Sinergis/serasi
Pemanfaatan tekhnologi terbaik, memperhatikan keterkaitan antar komponen tekhnologi yang saling mendukung
5.    Dinamis
Penerapan tekhnologi disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan IPTEK serta kondisi sosial ekonomi setempat

A.    Komponen tekhnologi dasar PTT kedelai
1.    Varietas unggul baru
Penggunaan varietas unggul baru mampu meningkatkan hasil dan mengatasi/mengurangi serangan H/P tanaman. Ex : argomulyo, anjasmoro, grobogan, gepak kuning dan detam 1
2.    Benih bermutu dan berlabel

Benih bermutu akan menghasilkan bibit/tanaman yang sehat, pertumbuhan lebih cepat dan seragam
3.    Pembuatan saluran drainase
Saluran drainase diperlukan untuk mengalirkan air ke areal pertanaman guna menjaga kelembaban tanah agar pertumbuhan kedelai optimal

4.    Pengaturan populasi tanaman
 Penanaman benih kedelai dengan jarak yang tepat akan menghasilkan populasi tanaman yang optimal bagi upaya peningkatan hasil kedelai. Jarak tanam 40 cm x 15 cm, 2 tanaman/lubang

5.    Pengendalian OPT
Pengendalian OPT secara terpadu tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan produktivitas tetapi juga melestarikan lingkungan.

B.    Komponen tekhnologi dasar PTT kedelai
1.    Penyiapan lahan
Pada lahan kering, pengolahan tanah perlu optimal agar tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik, tetapi jika dilahan bekas sawah pengolahan tidak diperlukan


2. Pemupukan sesuai kebutuhan
Penggunaan pupuk hayati seperti bakteri penambat N2 [rhizobium] disesuaikan dengan kebutuhan, 

3. Pemberian pupuk organic
Bahan organic berupa sisa tanaman, kohe/kompos merupakan unsur utama pupuk organic 
 4. Ameliroan pada lahan kering masam

Lahan kering masam perlu diberi kapur pertanian/dolomit ±0,5-2 ton kapur/ha
5. Pengairan pada peroide kritis
Periode kritis tanaman kedelai terhadap kekeringan mulai pada saat pembentukan bunga hingga pengisian biji/fase reproduktif.

Pada lahan sawah, pengairan diberikan secukupnya menjelang tanaman berbunga dan fase pengisian polong
6. Panen dan pasca panen
Panen tepat waktu dan penggunaan alat mesin untuk merontok biji akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.


Proses panen kedelai dengan mesin power threser di Bunton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...