Minggu, 13 Desember 2015

HAMA WERENG



Wereng adalah serangga sebesar butri beras sebagai hama tanamanpadi, daya sebarnya kuat dan sangat ganas, sulit diberantas karena bertengger di pangkal daun padi. Serangga ini penghisap tumbuhan anggota Ordo Hemiptera (Kepik Sejati), Subordo Fulgoromorpha, khusunya yang berukuran kecil.
Wereng juga menjadi Vektor bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus.

Jenis Wereng:
1. Wereng Coklat (Nilaparvata lugens) binatang kecil berwana cokelat yang menyerang dan memusnahkan buah padi yang baru mulai muncul, berdaya biak tinggi, daur hidupnya pendek, daya sebarnya cepat, dan daya serangnya ganas.

2. Wereng Hijau (Nephotettix virescens)sebesar beras, biasa menetas pada pelepah daun padi dan akan menetas dalam 6 hari kemudian, menyukai cairan daun yang mengakibakan pengeringan daun itu.
 
3. Wereng Punggung Putih (Sogtella Furcifera), wereng yang tubuhnya lebih kecil dari bulir padi, sering menghisap batang padi, jagung, dan rumput-rumputan

Akibat yang ditimbulkan
Wereng coklat apabila menyerang tanaman padi, maka tanaman tersebut akan mengering pada satu lokasi secara melingkar di sebut juga hopper burn. Sedangkan wereng hijau dan wereng loreng adalah sebagai vector virus tungro. Dimana virus tungro ini merupakan penyebab penyakit kerdil rumput dan penyebab kerdil hampa pada tanaman padi. Tergantung saat penyebaran virus oleh wereng hijau tersebut. Apabila wereng tersebut menyebarkan virus tungro pada saat padi dalam kondisi masa pertumbuhan maka padi akan terkena penyakit kerdil rumput. Sedangkan apabila menyebarkan virus tungro pada saat sedang bunting maka padi akan terkena penyakit kerdil hampa.
Akibat-akibat yang disebabkan oleh jenis wereng ini bisa menyebabkan gagal panen (puso).

 Dampak serangan wbc
 
Musuh alami wereng
§  Laba-laba serigala, Laba-laba bermata jalang, Laba-laba berahang empat
§  Kepik permukaan air, Kepik mirid
§  Kumbang stacfilinea, Kumbang koksinelid Kumbang tanah atau kumbang karabid
§  Belalang bertanduk panjang
§  Capung kecil atau kinjeng dom
Langkah pencegahan :
a. Bersihkan gulma,singgang dari sawah dan areal sekitarnya.
b. Hindari penggunaan pestisida scra tdk tepat yg dpt menyebabkan terbunuhnya musuh alami.

c. Gunakan varietas tahan wereng seperti Ciherang, Mekongga, dan Cigeulis.
d. Gunakan varietas tahan tungro seperti IR-50, IR-64, Citanduy, Dodokan, IR –66, IR-70, Barumun, kelara, memberamo, IR-36, IR-42, Semeru, Ciliwung , Kr. Aceh, Sadang, Cisokan, Bengawan , Citarum dan serayu.
e. Jumlah kritis: pada kepadatan 1 wereng coklat/batang atau kurang, masih ada peluang menekan populasi.
f.   Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.
g. Gunakan perangkap cahaya pada malam ketika terlihat ada gejala serangan wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat persemaian/sawah. Bila perangkap cahaya diserbu oleh berates wereng, berarti persemaian dan sawah perlu segera diperiksa; lalu amati setiap hari/saat
h. Pupuk lengkap (NPK), dosis 250 kg urea, 100 kg
i.   SP36, dan 100 kg KCl/ha dapat membantu upayaSP36, dan 100 kg KCl/ha dapat membantu upaya pencegahan
Langkah Pengendalian
Langkah pengendalian ini dilakukan setelah jumlah wereng per rumpun sudah melebihi ambang ekonomi. Untuk hama wereng ambang ekonominya yaitu 2-5 ekor per rumpun (tergantung masing-masing daerah, bila endemik bisa lebih rendah lagi). Apabila sudah melebihi ambang ekonomi tersebut, maka harus dilakukan penyemprotan yang bertujuan untuk menekan populasi hama wereng tersebut.

Jenis pestisida yang dianjurkan untuk mengendalikan hama wereng ini adalah insektisida yang berbahan aktif : amitraz, buprofezin, beauveria bassiana 6.20 x 1010 cfu/ml, BPMC, fipronil, imidakloprid, karbofuran, karbosulfan, metolkarb, MIPC, propoksur, tiametoksam

Ketika melakukan penyemprotan sebaiknya dimulai dengan membuka (“membiak”) antara barisan tanaman, kemudian menyemprot tanaman dengan mengarahkan semprotan ke bagian batang bawah.  Hal ini dilakukan karena biasanya wereng berada di bagian batang bawah.

gerakan semprot WBC petani dg Babinsa MT I 2014/2015




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...