Rabu, 28 Agustus 2019

SOSIALISASI PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN KOMODITAS KELAPA DI KELTAN MARGO RAHAYU DESA GLEMPANGPASIR KEC ADIPALA



Kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan yang potensial di wilayah Kecamatan Adipala, khususnya di  sepanjang pesisir pantai selatan samudra hindia. Untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan tersebut, Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP),  Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap menyelenggarakan kegiatan berupa Sosialisasi Pengendalian Hama Penyakit  Perkebunan Komoditas Kelapa di kelompok tani Margo Rahayu Desa Glempangpasir pada tanggal 28 Agustus 2019. Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola hama, penyakit tanaman perkebunan melalui pemanfaatan pestisida yang baik, benar dan ramah lingkungan berupa agensi pengendali hayati (APH )
Ir Susilan selaku Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap  turut membuka acara dan  menyampaikan visi dan program Bupati Cilacap berupa Cilacap semakin sejahtera secara merata bangga mbangun desa, diantaranya kebijakan pembangunan dibidang pangan dan perkebunan dengan mengembangkan potensi perekonomian yang bertumpu pada potensi lokal dan regional yang salah satunya komoditas kelapa dari delapan komoditas perkebunan yang digalakkan di Kabupaten Cilacap selain Kakao, Cengkeh, Karet Lada, Pala, Kopi dan tembakau. Selain itu juga diinformasikan pula manakala ada serangan opt perkebunan, kelompok/gapoktan diharapkan untuk segera berkoordinasi dengan Dispabun untuk segera mengajukan permohonan bantuan bahan/obat pengendali hama penyakit. Bantuan obat berupa tricoderma, insektisida dan fungisida cair.
Sementara itu Kepala Bidang Perkebunan Dispabun Kab Cilacap Syihabur Ridlo ES, SP, MM menambahkan, Dinas Pangan dan Perkebunan Cilacap sudah melaksanakan kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Cilacap. Kerjasamanya berupa kecelakaan kerja dikarenakan resiko kerja bagi para petani penderes kelapa. Petani hanya membayar premi 10.000,-/bulan yang sudah disubsidi. Bagi petani penderes yang mengalami kerja selama tidak bekerja ada biaya pengganti berupa santunan.
Adapaun materi terkait hama penyakit tanama kelapa disampaikan oleh Muji Slamet  Petugas POPT BPTPHP Jawa tengah. Keberhasilan pertanian bukan hanya saja dari bibit yang unggul, pemupukan berimbang dan pengendalian opt yang tepat dan bijak juga berpengaruh dalam budiya tanaman. Hama penting  pada tanaman kelapa yang umumnya menyerang diantaranya;
1.    Kumbang bibit kelapa
-        Kerusakan pada daun berupa garis-garis memanjang yg letaknya berdekatan dan akhirnya bersatu dan menjadi bercak-bercak kering melebar.
-        Jaringan daun yg tidak termakan menjadi mati dan busuk dan kemudian daun kelapa menjadi robek-robek memanjang dan ahirnya menjadi kering seluruhnya.
2.    Kumbang Nyiur/Wangwung
-        Pelapah yang baru terbuka tampak bekas guntingan berbentuk huruf V
-        Kumbang membuat gerekan masuk melalui tangkai pelepah sampai kepucuk, kemudian memakan jaringan muda berupa gerakan vertikal ke arah titik tumbuh
-        Kerusakan pada pangkal pelepah, dapat menyebabkan pelepah patah
-        Kumbang menyerang titik tumbuh dan menyebabkan tanaman mati
3.    Kumbang sagu
-        Pada tanaman dewasa hanya merusak tajuknya saja
-        Gerekan pada tajuk dapat mengakibatkan patah pucuk
-        Pada stadia larva apabila menyerang titik tumbuh akan berakibat fatal, karena tanaman tidak dapat menghasilkan dauan


 Pengendalian opt kelapa yang paling mudah :
1.     Jangan kasih peluang imago untuk bertelur
Pada umumnya kebiasaan petani menumpuk jerami, pupuk kandang (yang tidak diproses) dalam jangka waktu yang lama, dan ini merupakan habibat kumbang yang paling disukai manakala ingin bertelur.
2.    Kalau tidak sempat  ( tumpukan jerami, pupuk kandang dibuka kemudian taburkan uret/telur kumbang dengan jamur metarizium dengan komposisi 1m² 50 gr). 1 minggu setelah mati uret/telur kumbang diambil dan digerus taburkan ke tempat lainnya yang sama untuk menekan mentasnya telur kumbang tersebut. Telur yang sudah digerus halus bisa juga untuk pengendalian opt wereng pada tanaman padi dengan cara sepray tinggal dicampurkan saja dengan air.
Sarana dan prasarana yang didapat  dari 25 orang peserta berupa alat tulis, sabit  25 buah, sarana pengendalian obat berupa APH ( agen pengendali hayati) berupa metarizium 80 kg, feromon sintetis yang ramah lingkungan untuk penarik kumbang sebanyak  80 saset, dan 40 ember.
Tindak lanjut dari kegiatan sosiailisasi ini diharapkan petani untuk mengamati dan melaporkan perkembangan secara periodic selama 2-3 bulan kedepan bersama petugas pertanian setempat dan petugas statitstik perkebunan tingkat kec Adipala sesuai jadwal yang sudah dibuatkan dari pihak BPTPHP Jawa tengah ujar Riskha Prasetianing SP selaku petugas perkebunan tingkat kabupaten pada Dispabun Cilacap.   Siroes PPL





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...