Jumat, 15 April 2016

PENGENDALIAN PENYAKIT KRESEK [ HAWAR DAUN BAKTERI ] PADA TANAMAN PADI




Penyakit kresek ( penyakit hawar daun bakteri ) adalah penyakit padi yang penting dan umum ditemukan di lahan beririgasi maupun di lahan sawah tadah hujan. Di lahan sawah yang terinfeksi ini kehilangan hasil panen dapat berkisar antara  6-60%.
Serangan penyakit kresek (penyakit hawar daun bakteri) pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. Oryzae dapat mengakibatkan kerusakan tanaman dan menurunkan produksi. Bahkan, dalam serangan berat, dapat mengakibatkan terjadinya puso. Serangan penyakit ini dapat terjadi pada fase bibit, tanaman muda dan tanaman tua.
Tanda awal serangan penyakit ini adalah pucuk daun menguning, kemudian menjalar melalui pinggir daun hingga ke pangkal. Pada serangan berat, daun padi akan tampak mengering. Pada serangan berat, dapat terjadi hanya dalam waktu 30 hari, dan padi menjadi kering serta mengakibatkan puso.
Penyakit-penyakit hawar pelepah dan busuk batang menyebabkan tanaman mudah rebah sehingga sangat mengganggu proses pengisian gabah karena kerebahan biasanya terjadi pada saat padi mencapai stadia pengisian gabah. Penyakit tersebut sangat merugikan karena meningkatkan gabah hampa atau gabah tidak terisi sempurna.
Penularan penyakit kresek
Penyakit menyebar terbawa air, angin dan benih dan infeksi terjadi melalui stomata. Perkembangan penyakit hawar daun bakteri/kresek sangat dipengaruhi oleh kelembaban tinggi dan suhu rendah (20 – 22ÂșC). Itu sebabnya pada musim hujan, penyakit berkembang
cepat.
Penanaman varietas peka dengan jarak tanam yang rapat, pemakaian pupuk nitrogen yang berlebihan yaitu > 300 kg urea/ha, dan pemakaian pupuk
N tanpa fosfor (TSP) dan atau kalium (KCl) akan mendorong perkembangan penyakit tersebut.

Minggu, 10 April 2016

SOSIALISASI PENDAMPINGAN DAN VALIDASI DATA PETANI KEC. ADIPALA


Dasar surat dari Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan  Ketahanan Pangan [BP2KP] Kab Cilacap nomor  005/0195/38 tanggal  16 Feb 2016   perihal tentang sosialisasi dan validasi data petani/kartu tani di Ciguling Majenang, Jum'at/26 Feb 2016, Balai Penyuluhan Adipala mengadakan sosialisasi pertemuan tingkat Kec Adipala pada hari senin, 28 Maret 2016 di Aula BP Adipala. Peserta dihadiri dari unsur perangkat pemerintahan desa se Kec Adipala dan pengurus Gapoktan/PPS serta Penyuluh pendamping. Validasi data petani melalui RDKK dalam rangka penerbitan Kartu Tani merupakan program pemerintah provinsi Jawatengah yang landasan pelaksanaannya dari kesepakatan bersama  antara Gbernur Jateng dan  Direktur PT BRI Tbk, yang ditandatangi oleh Gubernur Ganjar Pranowo di Kab Batang pada bulan Maret 2015 dan perjanjian kerjasama Sekda Provinsi Jateng dengan pimpinan wilayah BRI Semarang dan Jogjakarta bulan Mei 2015 tentang kartu tani sebagai alat penebusan dan pembayaran pupuk bersubsidi bagi petani.
 Mengingat pentingnya sosialisasi validasi data petani tersebut  Supriyono, SP selaku Koordinator Penyuluh menekankan pada sinkronisasi dan validasi  baik itu data petani pemilik  maupun petani penggarap lahan sawah/peternak/petani tambak, luas lahan sawah/tegalan yang ditanami usaha tani. Untuk petani/peternak luasan maksimal yang dakan didata adalah max 2 ha sedangkan petani tambak max luasan 1 ha. Hal tersebut tentunya harus dilampiri dengan fotocopy SPPT tanah sawah dan KTP.

GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...