Rabu, 18 Maret 2020

GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP


 H
ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adipala. Berbagai upaya sudah dilakukan melalui pengendalian sepray secara swadaya baik itu secara spot2 atau individu. Penyebarannya yang cukup cepat melalui angin mengakibatkan areal pertanaman padi yang baru berumur 30-40 hst cukup mengkhawatirkan sebagian besar petani  Desa Pedasong. Hal ini juga didasari musim tanam 1 2019/2020 yang cukup telat dibandingkan dengan wilayah Adipala lainnya yang sudah memasuki panen dan sebagian besar tanaman padi sudah menguning.
Kebiasaan petani yang umumnya menanam padi varietas Logawa dan Ciherang juga cukup mempengaruhi menyebarnya serangan opt wereng coklat ini. Hal ini pulalah yang medorong Pemerintah Desa mengadakan sepray massal di sekitar areal embug desa pada hari sabtu 14 dan rabu 18 Maret 2020. Sepray massal dengan insektisida Applaud, Buprosida bantuan Dinas Pertanian Cilacap, dan Lab PHP Jatilawang Banyumas cukup efektif untuk mengendalikan penyebaran wereng coklat, terutama telur wereng.
Dalam gerakan pengendalian opt wereng ini hadir dari petugas POPT Kec Adipala, PPL  dan juga Kepala Desa. “Wereng merupakan hama dengan perkembangbiakannya  yang cukup cepat, manakala kita tidak selektif menentukan insektisida yang tepat dan cepat, akan berakibat parah pada tanaman padi. Wereng dewasa akan mampu bertelur hingga 11. 1 telur bisa menetas samapi  600 wereng,  selang 7-10 hari wereng betina dewasa bisa bertelur kembali. Cara kerja insek applaud/buprosida ini besifat ovidal/tembus jaringan, imbasnya terhadap telur wereng akan mematikan sehingga tidak akan mampu untuk menetas. Terkait insektisida yang banyak dijumpai dipasaran, hindari penggunaan insek berbahan aktig/golongan peretoid dikarenakan bahan aktif tersebut sifatnya yang panas sehingga memicu percepatan telur  pada hama tsb. Selalu gunakan insektisida yang berbahan aktif Imidakloprid, Buprofezin, BBMC. Untuk penyemprotan diarahkan pada bagian pangkal batang tanaman padi,dengan volume tinggi dan merata (berbentuk kabut). terang Slamet Riyadi selaku petugas POPT.
Dalam kegiatan sepray ini  juga ditambahkan dengan larutan kapur. Selain berfungsi untuk menatralisir pH air,  kandungan kapur yang mengandung Calsium  mampu memecah molekul menjadi sempurna yang ada pada bahan pembawa pestisida. Sehingga efek ke tanaman padi menjadi kuat struktur batangnya.
Pemanfaatan tanaman refugia juga cukup penting bagi tanaman padi dalam menekan populasi wereng.  “Disamping menambah keindahan di areal persawahan, tanaman bunga missal tanaman bunga matahari, tanaman bunga kertas, tanaman kenikir  juga berfungsi sebagai pelindung, sumber makanan bagi paratosoid, predator yang dapat memangsa hama padi” sambung Ruswanto PPL Desa Pedasong.  Siroes.




Senin, 09 Maret 2020

FORUM KOMUNIKASI GAPOKTAN BERKAH TANI KEC ADIPALA


Forum komunikasi gapoktan berkah tani merupakan suatu organisasi/lembaga yang berkecimpung dibidang pertanian di wilayah  Kec Adipala. Organisasi yang beranggotakan pengurus gabungan kelompok tani yang ada di masing –masing desa ini  diketuai Muksin  gapoktan desa karangbenda, sekretaris Warsito dan bendahara Saman gapoktan adirejakulon.
Salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan ditiap bulannya berupa pertemuan dengan diselingi arisan.
Bertempat di gedung P3A Melati Desa Kalikudi tanggal 20 Feb 2020 yang dihadiri dari UPTD PSDA Wilayah Kroya, Koordinator BPP, Babinsa, Babinkantibmas dan perwakilan Kecamatan Adipala.
Dalam kesempatan ini, Nartam selaku Kepala Desa Kalikudi menyampaikan bahwa untuk Desa Kalikudi siap mendukung dan melaksanakan percepatan tanam di musim sadon 2020, setelahnya juga dimusim mt 3 harapannya untuk bisa ditanami dengan tanaman palawija, pertimbangannya dibeberapa titik sawah sudah ada beberapa sumur pantek yang siap digunakan manakala diperlukan,sehingga tidak ada lahan yang dibiarkan begitu saja setelahnya, pertemuan di gedung p3a ini juga untuk menghidupkan kembali  kegiatan pertanian yang ada di desa.
Sementara itu Muksin selaku ketua Forum komunikasi Asosiasi gapoktan menggaris bawahi bahwa pertemuan ini merupakan ajang sebagai silaturahmi antar pengurus gapoktan dan juga sebagai ajang gendu rasan masalah bab pertanian.

Terkait jadwal pengeringan air irigasi Edi Prabowo S.Sos Kasubag TU PSDA Wilayah Kroya menyampaikan  per 1 Juli s/d 15 September 2020 air irigasi di stop, dan ini merupakan lanjutan dari program multi yes pemerintah yang harus dilaksanakan kedepannya. Mengenai saluran irigasi KK 3 Kiri yang setelahnya yang masuk 3 desa ( Doplang, Adirejawetan dan Adiraja ) selalu menjadi masalah ditiap musimnya, supaya dijadwal pemakaian penggunaan air/bergilir sehingga dari jadwal pengolahan tanah hingga pengairan setelah tanam padi bisa teraliri semua di tiga desa tersebut tentunya juga harus melibatkan masing²dari pemerintah desa setempat, p3a dan kelompok tani supaya berjalan lancar dan kondusif. Sementara untuk musim sadon berikutnya diharapkan para petani agar bisa menggunakan sebar petuk, sehingga tanaman padi disaat mulai usia bunting hingga mratak tidak terganggu dengan adanya jadwal pengeringan air irigasi.
Untuk menghadapi musim tanam 2, Pono, A.Md selaku Koordinator BPP Adipala, menyampaikan dan menghimbau supaya untuk bisa menghitung dan memperkirakan situasi di lapangan saat ini, hal ini perlu ditekankan karena dibeberapa wilayah ada yang sudah panen dan ada yang baru tutup tanam mt 1 sehingga tentunya bisa memicu adanya gejala serangan opt, imbasnya di mt 2 sadon ada yang yang tidak bisa tanam. “Untuk yang daerah-daerah yang memungkinkan bisa tanam di mt 2 supaya bisa menanam varietas umur pendek/genjah”.  Selain itu juga untuk program bantuan benih tahun anggaran 2020 dari pemerintah, baik itu benih padi, jagung, kacang tanah dan kacang hijau diwajibkan semua kelompok CPCL  untuk dilengkapi dengan foto masing² lahan petani dengan open camera. Terakhir untuk luasan pertanian di Adipala menggunakan data LP2B dan LP2CB. “LP2B merupakan lahan pertanian pangan berkelanjutan, sedangkan LCP2B adalah lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan, data tersebut merupakan data yang diambil dari Balitbangda cilacap melalui citra satelit, untuk LP2B: 2.727,33 Ha, sedangkan LCP2B: 59,219 Ha terangnya.  siroes






GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...