Rabu, 19 Februari 2020

SEPRAY MASSAL HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELTAN SRI MULYO DESA ADIREJAKULON




H
ama penggerek batang padi merupakan salah satu penting dipertanian tanaman padi pada umumnya. Luas serangan PBP menempati urutan ke 2 setelah hama tikus. Secara umum serangan tersebut terjadi pada cuaca yang panas dan kondisi air yang tergenang. Pada stadia generative merusak malai  sehingga menurunkan hasil sedangkan pada stadia vegetative  mematikan titik tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan setiap rumpun padi.  Salah satu serangan hama PBP yang terdampak di wilayah Kecamatan Adipala berada di areal sawah kelompok tani Sri Mulyo desa Adirejakulon.
Untuk menghindari dari  berbagai kemungkinan menyebarnya serangan tersebut diareal sawah pada umumnya, Keltan Sri Mulyo mengadakan kegiatan sepray massal pada tanggal 13 Feb 2020 dengan melibatkan Pemdes, Petugas POPT,  PPL serta babinsa. Kegiatan sepray massal tersbut merupakan bantuan dari Dinas Pertanian melalui bidang Tanaman Pangan berupa pestisida Manuver sebanyak 20 liter.
Slamet Riyadi selaku petugas POPT Kec Adipala menyampaikan bahwa hama penggerek batang padi (sundep-beluk) untuk imago/ngengat biasanya aktif dimalam hari dan tertarik pada cahaya lampu.  Lama stadium imago 5-11 hari,panjang 11-17 mm.
Gejala serangan PBP yaitu :
-   Sundep
a.       Menyerang pada stadia vegetative yaitu pada saat pembentukan batang, daun dan anakan
b.       Larvanya memakan / menggerek titik tumbuh tanaman padi sehingga menyebabakan kematian anakan
c.        Gejalanya : pucuk tanaman mati, berwarna coklat dan mudah dicabut , batang tanaman yang dicabut bila dibelah terdapat larva PBP
-   Beluk
a.       Menyerang pada stadia generative pada stadia pembentukan malai
b.       Larva yang ada pada pangkal batang akan memakan / menggerek jaringan dalam batang tanaman padi sehingga malai mati. Malai yang mati tetap tegak, berwarna abu-abu putih, tetapi bulirnya hampa.

Sedangkan siklus hidupnya terdapat 4 stadium yaitu telur, larva, pupa dan imago (ngengat) :
a.     Telur
Biasanya diletakan secara berkelompok pada daun atau seludangnya. Setiap kelompok telur bisa mencapai 5-200 butir, bentuk telur bervariasi sesuai dengan spesiesnya. Lama stadium telur umumnya 4-10 hari
b.     Larva
1.          Larva PBP Kuning berwarna kekuningan / hijau
2.          Larva PBP Putih berwarna putih kekuningan
3.          Larva PBP Bergaris berwarna abu-abu, kepala coklat dengan 5 garis
4.          Larva PBP Merah jambu berwarna merah jambu
Lamanya stadium larva antara 19-35 hari, dengan panjang kurang lebih 35 mm
c.     Pupa / Kepompong
Terbentuk di dalam batang tanaman, berupa selaput benang-benang berwarna putih, panjang pupa 12-15 mm, lama stadium 6-13 hari
d.     Imago / Ngengat

Untuk pengendalian secara kimia gunakan pestisida dengan teknik 5 T, dengan bahan aktih fipronil dan dimohipo sedangkan untuk pengendalian secara hayati  dengan pemanfaatan muusuh alami PBP Parsitoid telur                :   Telenomus sp, Predator telur       : Jangkrik,  Predator larva              : Cocopet dan budidaya tanaman padi sehat ( penggunaan varietas tahan, sanitasi lingkungan, pengaturan pola tanam dan hindari penggunaan pupuk N secara berlebihan) terangnya. siroes





GERDAL HAMA WERENG COKLAT DI DESA PEDASONG KEC ADIPALA KAB CILACAP

 H ama wereng hingga saat ini masih menjadi hama yang ditakuti oleh petani selain tikus di wilayah Cilacap khususnya  Adi...